Share/Bookmark

The Fault In Our Stars (2014)

Imdb Rating: 8,2/10.
Sutradara: Josh Boone
Produser: Wyck Godfrey, Marty Bowen
Skenario: Scott Neustadter, Michael H. Weber
Berdasarkan: The Fault in Our Stars karya John Green
Dibintangi oleh: Shailene Woodley, Ansel Elgort, Nat Wolff, Laura Dern, Sam Trammell, Willem Dafoe
Bahasa: Inggris
Durasi: 126 menit
Biaya Produksi: 12 juta dolar
Genre: Drama, Romance

Subtitle Indonesia: BluRay

Sinopsis The Fault In Our Stars (2014):

Hazel Grace Lancaster (Shailene Woodley) adalah remaja cerdas menghadapi kanker tiroid yang telah menjalar ke paru-parunya. Meyakini bahwa dia depresi, ibu Hazel mendesak dia untuk menghadiri kelompok motivasi pasien kanker di sebuah gereja lokal untuk menjalin hubungan pertemanan. Selama pertemuan di kelompok itu, Hazel bertemu Augustus Waters (Ansel Elgort), seorang remaja yang menderita osteosarkoma yang menyebabkan dia kehilangan kakinya. Keduanya kemudian menjalin hubungan pertemanan, dan Augustus mengundang Hazel ke rumahnya. Kemudian mereka berdua setuju untuk membaca novel favorit masing-masing. Hazel menyarankan Augustus untuk membaca novelnya yang berjudul An Imperial Affliction, sebuah novel tentang seorang gadis yang menderita kanker bernama Anna yang sama dengan pengalaman Hazel sendiri. Setelah Augustus selesai membaca bukunya, ia kecewa setelah mengetahui bahwa novel berakhir tiba-tiba tanpa kesimpulan. Hazel menjelaskan bahwa penulis misterius novel ini, Peter van Houten, telah mengasingkan diri ke Amsterdam setelah menerbitkan novelnya dan belum mendengar kabarnya sejak saat itu.

Beberapa minggu kemudian, Augustus mengungkapkan kepada Hazel bahwa ia telah melacak asisten Van Houten ini, Lidewij, dan melalui dia, berhasil memulai e-mail korespondensi dengan Van Houten. Hazel menulis ke van Houten dengan pertanyaan tentang akhir cerita novel tersebut, yang kemudian van Houten menjawabnya, menjelaskan bahwa ia hanya bisa menjawab Hazel secara pribadi. Hazel mengusulkan untuk pergi ke Amsterdam pada ibunya, tapi ditolak karena kendala keuangan dan medis. Kemudian, Augustus memberi kejutan pada Hazel dengan tiket ke Amsterdam, yang diperoleh melalui sebuah yayasan amal yang serupa dengan Make-A-Wish Foundation, yaitu The Genie Foundation.

Hari sebelum pemberangkatan, penyakit Hazel kambuh dan dikirim ke ICU, mendorong para dokter untuk mempertanyakan keselamatan perjalanan ke luar negeri. Tim medis tidak setuju dengan rencananya untuk pergi ke Amsterdam tapi akhirnya seluruh tim dokter Hazel menyutujui perjalanannya namun harus didampingi oleh Ibunya. Ketika Hazel dan Gus pertama kali pergi ke Amsterdam, mereka pergi ke sebuah restoran dan mengetahui bahwa Van Houten yang membayar untuk makan dan sampanyenya. Augustus kemudian mengungkapkan perasaan cintanya pada Hazel malam itu. Hazel dan Augustus akhirnya bertemu van Houten, tetapi terkejut menemukan bahwa dia pemabuk. Lidewij mengaku telah mengatur pertemuan atas namanya, van Houten marah, yang kemudian menghina kanker Hazel dan menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Mereka berdua pergi dari rumah penulis itu dalam dalam keadaan marah dan kecewa.

Didampingi Lidewij, Hazel dan Augustus mengunjungi Anne Frank House. Hazel berjuang untuk menaiki tangga yang begitu banyak dan tangga tersebut menuju loteng, tetapi pada akhir usahanya naik tangga tersebut, Augustus dan Hazel ciuman, diikuti dengan tepuk tangan dari para wisatawan lain di loteng. Mereka kembali ke hotel dan melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. Keesokan harinya, Augustus menceritakan bahwa scan PET terbaru mengungkapkan bahwa kankernya kambuh. Keduanya saling menguatkan cinta dan dukungan mereka satu sama lain. Setelah mereka kembali ke Indianapolis, kesehatan Augustus secara signifikan memburuk. Augustus berakhir di ICU selama beberapa hari dan menyadari bahwa ia benar-benar sudah berada ke hari-hari terakhirnya. Augustus mengundang Isaac, teman terbaik Augustus yang buta, dan Hazel untuk mengadakan pra-pemakamannya, di mana masing-masing membacakan pidatonya untuk Augustus. Augustus meninggal delapan hari kemudian.

Di pemakaman, Hazel terkejut menemukan van Houten hadir di pemakaman itu. Dia menjelaskan bahwa ia dan Augustus saling berkirim emal sejak dari Amsterdam dan Augustus menuntut dia untuk menebus kesalahannya karena telah merusak perjalanan mereka waktu ke Amsterdam. van Houten mengaku bahwa novelnya didasarkan pada putrinya sendiri, Anna, yang meninggal karena kanker pada usia muda. Dalam upaya sebagai permintaan maaf, van Houten mencoba mengungkapkan nasib ibu Anna dan memberikan Hazel selembar kertas. Hazel, masih kesal dengan tingkah lakunya, meremas kertas itu dan meminta dia untuk pergi. Kemudian, saat berbincang dengan Isaac di rumahnya, Isaac memberitahu bahwa Augustus telah meminta van Houten untuk membantu dalam menulis pidatonya. Menyadari apa yang telah diberikan van Houten, dia mengambil kertas kusut tersebut dan membacanya, yang menyatakan bahwa dirinya menerima kematian dan cintanya pada Hazel. Film berakhir dengan: Gus: 'Oke, Hazel Grace?'. Hazel: 'Oke'.

* Mohon untuk tidak copy-paste artikel ini.

HOME | ABOUT | CONTACT |

Copyright © 2011 Archangel Home | Subscene | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER

ad size ad size ad size ad size
ad size ad size ad size ad size