Imdb Rating: 7.2/10.
Sutradara: Jaume Collet-Serra
Produser: Joel Silver, Alex
Heineman, Steve Richards, Andrew Rona
Skenario: John W. Richardson,
Chris Roach, Ryan Engle
Dibintangi oleh: Liam Neeson,
Julianne Moore, Scoot McNairy, Michelle Dockery, Nate Parker, Jason Butler
Harner, Anson Mount, Lupita Nyong'o
Bahasa: Inggris
Durasi: 106 menit
Biaya Produksi: 50 juta dolar
Genre: Action, Mystery, Thriller
Sinopsis Non-Stop (2014):
Bill Marks, seorang Marsekal
Udara AS yang pecandu alkohol, dia terdaftar di layanan Marsekal setelah
diberhentikan dari kepolisian. Dalam penerbangan non-stop (tanpa henti) dari
New York ke London British Aqualantic Penerbangan 10, di tengah-tengah Samudera
Atlantik, Marks menerima SMS dijaringan aman yang menyatakan bahwa seseorang di
pesawat akan mati setiap 20 menit kecuali 150 ribu dolar ditransfer ke rekening
bank yang telah ditentukan tersebut. Melanggar protokol, Marks berkonsultasi
dengan Jack Hammond, Marsekal Udara lainnya dalam penerbangan tersebut. Hammond
mengungkapkan tentang penyelundupan kokain di dalam tasnya yang kemudian
berselisih dengan Marks. Marks dan Hammond berkelahi di dalam toilet, sehingga
Marks terpaksa membunuhnya ketika Hammond berusaha menodongkan pistolnya ke
arah Marks. Kejadian tersebut tepat pada menit 20, dan itu merupakan kematian
pertama. Marks berusaha mengulur waktu pengirim SMS itu. Marks mengajak para
awak dan Jen Summers, yang duduk di sebelahnya, untuk bekerja sama menemukan
pengirim SMS tersebut. Ketika 20 menit itu habis, pilot tiba-tiba tewas karena
keracunan.
Publik menjadi yakin bahwa Marks
membajak pesawat tersebut, setelah tahu bahwa nomor rekening yang diberikan
oleh pengirim SMS itu yang akan digunakan untuk mentransfer uang sebagai
tebusan, adalah nomor rekening atas nama Marks, serta video yang diunggah ke
internet oleh salah satu penumpang, dimana video tersebut memperlihatkan Marks
yang memperlakukan penumpang secara kasar. Ko-pilot, Kyle Rice, telah
diperintahkan oleh TSA (Badan Keamanan Transportasi) untuk mengabaikan Marks
dan mendarat di Island (tujuan terdekat). Ada salah satu penumpang, dimana
tujuan ia pergi ke London adalah untuk wawancara kerja. Dia bernama Zack White,
seorang yang mengaku sebagai programmer ponsel pintar (Smartphone). Marks
menyuruhnya untuk meng-hack ponsel pengirim SMS tersebut agar bisa berdering.
Setelah Zack berhasil, Marks berusaha mengirim SMS gambar ke pengirim SMS
tersebut. Ada dering ponsel, dering ponsel itu berasal dari saku salah satu
penumpang, yang mengaku bahwa ponsel itu bukan miliknya. Penumpang itu dibawa
Marks ke dapur. Setelah beradu mulut, penumpang tersebut tewas dengan cara yang
sama seperti kapten.
Di toilet, Marks menemukan sebuah
lubang di dinding yang memungkinan seseorang dapat menembak jarum racun pada
kapten; ia menemukan bahwa penumpang yang baru saja tewas, terdapat jarum
beracun pada tubuhnya. Kemudian Marks menemukan bom yang tersembunyi di dalam
kokain yang diselundupkan oleh Hammond. Tidak dapat ijin untuk mendarat, Marks berusaha
untuk melanggar protokol, dengan menyuruh Kyle untuk menurunkan ketinggian
hingga 8 ribu kaki untuk menyetarakan tekanan udara. Bom di letakkan di bagian
belakang pesawat, dan menutupinya dengan barang-barang penumpang serta
memindahkan para penumpang ke bagian depan pesawat untuk menjauh dari ledakan
dan meminimalkan korban. Saat Marks melakukan rencana ini, beberapa penumpang
berusaha untuk melumpuhkan Marks. Para penumpang diyakinkan oleh media bahwa
Marks adalah seorang teroris. Mereka berhasil membekuk Marks, tapi kemudian
melepaskannya setelah penumpang bernama Tom Bowen memegang pistol Marks dan
menyuruh melepaskan Marks. Marks akhirnya menjelaskan masalah yang sebenarnya,
yang terjadi di pesawat itu, dan para penumpang setuju untuk bekerja sama
dengannya.
Marks kemudian melihat video yang
direkam salah satu penumpang, yang kemudian akhirnya Marks mengetahui bahwa Bowen-lah
pengirim SMS tersebut. Dalam video itu terlihat, Bowen yang sedang dibawa oleh
Marks yang kemudian tersandung penumpang (korban keracunan yang kedua)
menyisipkan ponselnya ke dalam saku penumpang tersebut. Marks berkelahi dengan
Bowen, dan pada saat itu Bowen mengatakan bahwa Ayahnya tewas dalam serangan
9/11 (WTC) dan Zack adalah seorang militer. Bowen kecewa dengan kurangnya
keamanan di bandara AS setelah peristiwa 9/11 itu, berharap bahwa dengan
mengkambinghitamkan Marks sebagai teroris akan mengakibatkan peningkatan
keamanan secara besar-besaran. Bowen siap untuk mati di pesawat. Zack berencana
untuk meninggalkan pesawat dan membawa uang. Bowen menembak Zack setelah Marks
berusaha meyakinkan Zack untuk mematikan bomnya. Bowen yang saat itu masih
menodongkan pistol pada Marks, terombang-ambing setelah pesawat berusaha turun
ke ketinggian 8000 kaki. Setelah pesawat sampai di ketinggian 8 ribu kaki,
Marks berusaha mengambil pistolnya dan kemudian menembak mati Bowen tepat di
kepalanya. Zack yang saat itu tertembak, ternyata belum mati. Ia berkelahi
dengan Marks, kemudian ia mati dalam ledakan bom tersebut, yang sebelumnya
Marks lari ke arah bagian depan pesawat, menghindar dari ledakan bom yang ada
di bagian belakang pesawat.
Rice berhasil melakukan pendaratan darurat di sebuah pangkalan udara Islandia setelah bom itu meledakan badan pesawat. Pesawat dalam keadaan rusak dan sedikit hancur. Tidak ada korban jiwa dari penumpang saat pendaratan itu berlangsung. Marks dipuji sebagai pahlawan oleh media. Summers dan Marks memulai persahabatan mereka.
Rice berhasil melakukan pendaratan darurat di sebuah pangkalan udara Islandia setelah bom itu meledakan badan pesawat. Pesawat dalam keadaan rusak dan sedikit hancur. Tidak ada korban jiwa dari penumpang saat pendaratan itu berlangsung. Marks dipuji sebagai pahlawan oleh media. Summers dan Marks memulai persahabatan mereka.