Share/Bookmark

Oculus (2013)

Imdb Rating: 6.6/10
Sutradara: Mike Flanagan
Produser: Marc D. Evans, Trevor Macy
Berdasarkan: Oculus: Chapter 3 - The Man with the Plan oleh Mike Flanagan
Dibintangi oleh: Karen Gillan, Brenton Thwaites, Rory Cochrane, Katee Sackhoff
Bahasa: Inggris
Durasi: 103 menit
Biaya Produksi: 5 juta dolar
Genre: Horror

Subtitle Indonesia: BluRay

Oculus adalah film horor psikologis Amerika tahun 2013 yang disutradari oleh Mike Flanagan. Pertunjukan perdana film ini pada tanggal 8 September 2013, di Toronto International Film Festival 2013, dan merilis ke seluruh bioskop pada tanggal 11 April 2014. Film ini berdasarkan pada film pendek oleh Flanagan, Oculus: Chapter 3 - The Man with the Plan.

Sinopsis Oculus (2013):

Film ini berlangsung dalam dua waktu yang berbeda: masa sekarang dan 11 tahun sebelumnya. Kedua alur cerita disajikan secara bersamaan melalui kilas balik.

Sebelas tahun yang lalu, perancang perangkat lunak (software), Alan Russell beserta anak dan istrinya pindah rumah. Alan membeli sebuah cermin antik menghiasi ruang kantor yang ada di rumahnya. Cermin itu menyebabkan halusinasi pada orang dewasa; Marie dihantui oleh pantulan tubuhnya sendiri yang membusuk, sementara ditubuhnya yang asli tetap sehat, sementara Alan digoda oleh hantu wanita bernama Marisol, yang memiliki cermin tersebut.

Seiring berjalannya waktu, orangtua mereka, mengurus dirinya masing-masing, dengan Alan yang seakan asik dengan dunianya sendiri di ruang kantornya dan Marie yang menyendiri dan paranoid. Diwaktu bersamaan, semua tanaman yang ada di rumah mati dan anjing mereka menghilang setelah terkunci di ruang kantor Alan. Setelah Kaylie melihat Ayahnya berhubungan dengan Marisol, Kaylie memberitahu Ibunya bahwa ada wanita lain di dalam kantor Ayahnya. Kemudian Marie menjadi tak terkendali, dan Marie seakan dirasuki oleh hantu sehingga wujudnya menjadi menyeramkan. Marie berusaha membunuh anak-anaknya, dan segera Alan melumpuhkannya dan merantainya ke dinding di kamar tidur mereka.

Alan tetap mengurung dirinya di kantornya. Ketika mereka kehabisan makanan, anak-anak mencoba mencari bantuan dari tetangga mereka, yang tidak percaya pada apa yang mereka ceritakan. Mencoba untuk menghubungi dokter atau polisi, Kaylie akhirnya sadar bahwa semua yang ia telepon dijawab oleh orang yang sama, dimana orang tersebut menyuruhnya untuk meminta Ayah mereka yang menelepon.

Suatu malam, Alan melepaskan rantai Marie. Alan dan Marie berusaha menyerang anak-anak mereka. Marie berhasil mencekik Keylie, yang kemudian Marie sadar bahwa yang dicekiknya adalah putrinya sendiri, yang kemudian akhirnya ditembak dari belakang oleh Alan. Setelah itu, Kaylie dan Tim lari ke ruang kantor, berusaha memecahkan cermin itu, tapi tidak berhasil. Kemudian Alan menyudutkan mereka di dalam kantor itu dan menodongkan pistol ke arah Kaylie, tapi digagalkan oleh Alan dengan memukul tangannya menggunakan stik golf. Kemudian Tim mengambil pistol itu dan mengarahkannya pada Alan. Alan memaksa Tim untuk segera menembaknya. Polisi tiba dan menahan Tim. Sebelum Tim dibawa oleh polisi, mereka berdua membuat perjanjian bahwa suatu saat setelah dewasa nanti, mereka akan menghancurkan cermin itu.

Sebelas tahun kemudian, Tim dipulangkan dari RS Jiwa. Tim merasa yakin bahwa tidak ada peristiwa supranatural yang terlibat dalam kematian orangtuanya. Kaylie, sementara itu menghabiskan masa remajanya meneliti sejarah dari cermin tersebut, terobsesi mendokumentasikan tentang kehidupan dan kematian semua orang yang pernah memiliki cermin itu. Memanfaatkan posisinya sebagai seorang pegawai dari sebuah perusahaan pelelangan, Kaylie memperoleh akses ke cermin itu dan membawanya ke rumahnya saat dia masih kecil. Di rumah itu, Kaylie mencempatkan cermin di sebuah ruangan dimana ruangan tersebut dipenuhi dengan kamera sebagai upayanya untuk mendokumentasikan kekuatan cermin itu, menggunakan jangkar sebagai alat pembunuh cermin itu yang ia pasang di atas yang kemudian nanti akan mengayun ke arah cermin tersebut.

Tim ikut bersama Kaylie di rumah itu dan berusaha meyakinkan Kaylie untuk menggunakan akal sehat, rasional atas kematian orangtua mereka, karena tim percaya bahwa kematian orangtua mereka bukan disebabkan oleh kekuatan supranatural/ gaib. Mereka berdua berdebat, hingga akhirnya mereka mendapati bahwa kamera tersebut bergerak sendiri dan semua tanaman layu/ mati. Akhirnya Tim menerima bahwa cermin tersebut memiliki kekuatan jahat dan mengajak Kaylie untuk meninggalkan rumah itu. Tim berusaha menghubungi polisi untuk meminta bantuan, tapi yang ia dapat hanyalah suara yang sama seperti saat mereka masih kecil. Kemudian Kaylie tanpa sengaja membunuh tunangannya, Michael, menggunakan pecahan keramik dari pot tanaman. Awalnya Kaylie melihat hantu di hadapannya, yang ternyata adalah Michael.

Kemudian Kaylie menatap ke cermin itu, dan melihat Ibunya di dalam tercemin itu, yang kemudian Kaylie menghampiri cermin itu. Tim yang saat itu sedang berhalusinasi merasa terjebak sendirian di ruangan itu. Kemudian Tim mengaktifkan saklar pembunuh yang berupa jangkar tersebut, dengan maksud ingin menghancurkan cermin. Setelah jangkar itu mengayun ke arah cermin, bukan cermin yang hancur, malah justru mengenai Kaylie yang pada saat itu berhalusinasi melihat Ibunya di cermin dan mendekatinya. 

Lalu polisi datang dan menangkap Tim, dan Tim secara histeris mengatakan bahwa bukan dia yang melakukannya tapi cermin itu. Tim dibawa oleh polisi dan melihat hantu orangtuanya serta Kaylie berada di rumah itu.


* Mohon untuk tidak copy-paste artikel ini.

HOME | ABOUT | CONTACT |

Copyright © 2011 Archangel Home | Subscene | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER

ad size ad size ad size ad size
ad size ad size ad size ad size